JOGJAEKSPRES.COM – Meski status pandemi telah dicabut, namun Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta tetap menggelar vaksinasi Covid-19. Vaksinasi ini untuk mempertahankan kekebalan individu dan komunitas dari potensi Covid-19. Kegiatan vaksinasi Covid-19 yang digelar Pemkot Yogyakarta juga disambut antusias oleh masyarakat.
Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu menerangkan, yang namanya konsep penyakit menular ketika bisa dicegah dengan imunisasi, maka dilakukan vaksinasi apalagi ketersediaan vaksin Covid-19 di Kota Yogyakarta masih ada, sehingga bisa dimanfaatkan untuk vaksinasi.
“Jadi meskipun Covid-19 sudah dicabut pandeminya, kita tetap perlu mempertahankan kekebalan. Baik kekebalan individu maupun kekebalan komunitas,” ujar Endang di sela kegiatan vaksinasi Covid-19 di Balai Kota Yogyakarta, Jumat 28 Juli 2023.
Baca Juga :Â Pemkot Yogyakarta Siapkan 3 Lokasi Baru Penampungan Sampah Sementara
Endang mengatakan, dalam kegiatan vaksinasi Covid-19 ini Dinkes Kota Yogyakarta menyediakan kuota untuk 500 peserta, dengan jenis vaksin yang digunakan adalah Inavac digunakan untuk melayani vaksinasi dosis satu, dua, booster pertama dan booster kedua.
Syarat vaksinasi usia minimal 18 tahun. Kegiatan vaksinasi Covid-19 tidak hanya melayani warga Kota Yogyakarta, tapi juga berlaku KTP nasional.
“Pendaftar sudah 500 orang. Kegiatan ini banyak peminatnya dibandingkan vaksinasi sebelumnya. Sempat dulu kami siapkan 1.000 kuota tapi kehadirannya tidak sebanyak yang kita perkirakan,” jelasnya.
Dia menyebut capaian vaksinasi Covid-19 booster kedua di Kota Yogyakarta masih sekitar 80 persen. Sedangkan vaksinasi booster pertama sudah mencapai 110 persen serta vaksinasi satu dan dua sekitar 120 persen. Meski demikian Pemkot Yogyakarta tetap menggelar pelayanan vaksinasi Covid-19 untuk mempertahankan kekebalan tubuh dari Covid-19.
Baca Juga :Â Endemi, Pemkot Yogyakarta Tetap Lanjutkan Vaksinasi Covid-19 Booster Kedua
Menurut Endang tingkat kekebalan tubuh suatu individu dan komunitas dapat dilihat dari jumlah kasus Covid-19. Kasus Covid-19 saat ini sudah landai sekali sehingga menunjukkan kekebalan sudah terbentuk.
Dia menyebut kasus Covid-19 masih ada. Kasus itu ditemukan saat pemeriksaan di pelayanan kesehatan karena keluhan mengarah Covid-19 lalu dites positif. Penanganan dengan isolasi mandiri dan memakai masker.
“Saat ini datar sekali, satu dua kasus dan tidak setiap hari ada. Makanya kenapa tidak diadakan vaksinasi. Apalagi vaksin masih ada. Ini stok vaksin terakhir. Apakah kelanjutannya nanti masih ada, kami menunggu kebijakan (pusat),” pungkas Endang. (*/put)
