JOGJAEKPRES.COM – Sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas dan soliditas relawan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul menggelar Jambore Relawan, Temu Relawan Penanggulangan Bencana Tahun 2023 di Pantai Cemara Sewu, Kapanewon Kretek, Bantul.
Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 24-25 Juni 2023 ini diikuti oleh ratusan relawan se-Kabupaten Bantul.
Berbagai kegiatan dilaksanakan selama jambore ini, diantaranya cerdas cermat kebencanaan, pertolongan pertama gawat darurat, berbagai lomba ketangkasan penanggulangan bencana, serta sarasehan yang dihadiri oleh Direktur Kesiapsiagaan BNPB, Bupati Bantul, serta Sekretaris Komisi A DPRD Kabupaten Bantul sebagai narasumber.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengapresiasi kepada seluruh relawan yang mengikuti jambore. Hal ini menunjukkan bahwa relawan di Kabupaten Bantul selalu berkomunikasi dan bersinergi, serta selalu siap siaga dalam menghadapi bencana yang mungkin terjadi sewaktu-waktu.
“Pada tahun ini, Kabupaten Bantul ditunjuk menjadi tuan rumah simulasi penanggulangan bencana tingkat internasional. Bantul dipilih karena pernah mengalami bencana dahsyat, namun bisa melakukan mitigasi dan bangkit dari bencana, dengan dukungan relawan yang solid dan selalu siap siaga,” jelas Halim.
Sementara itu, Direktur Kesiapsiagaan BNPB, Pangarso Suryotomo mengatakan, pemahaman bencana ini juga harus dikuatkan hingga tingkat paling rendah, yaitu RT. “Seluruh masyarakat diharapkan memiliki pemahaman yang baik atas potensi bencana di sekitarnya, serta mitigasi bencana yang bisa dilakukan,” katanya.
Sekretaris Komisi A DPRD Kabupaten Bantul, Jumakir menambahkan, sebagai upaya mendukung Bantul menjadi Kabupaten Layak Anak, pada awal Tahun 2023 juga telah dilaksanakan pelatihan kesiapsiagaan bencana untuk para guru di 62 sekolah.
“Nantinya pada pertengahan Tahun 2023, target yang akan dicapai adalah 1.000 guru tangguh bencana. Hal ini semakin mendukung dan menguatkan bahwa nantinya Bantul akan menjadi kota relawan,” tuturnya. (rls/put)
