Sabtu, Juli 27, 2024
BerandaBantulAnggota Komisi IX DPR RI H Sukamto SH Hadiri Upacara Tradisi...

Anggota Komisi IX DPR RI H Sukamto SH Hadiri Upacara Tradisi Wiwit Ageng Panen Raya di Sendangsari Pajangan

JOGJAEKSPRES.COM – Kalurahan Sendangsari Kapanewon Pajangan Kabupaten Bantul Lestarikan Tradisi Ritual Wiwit Ageng sebelum panen padi. Kegiatan ini sebagai kearifan lokal yang dilaksanakan petani sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Pemurah.

Wiwitan sebagai ritual dengan doa bersama sebelum masa panen padi yang dilaksanakan masyarakat Jawa. Hanya saja dalam perkembangannya tradisi ini mulai ditinggalkan. Petani di wilayah Kalurahan Sendangsari berupaya melaksanakan tradisi wiwitan ini dengan dukungan segenap warga masyarakat.

Kegiatan wiwitan ini dilaksanakan Kamis (6/10/2022) di Bulak Benyo, Sendangsari pajangan. Hadir dalam kegiatan tersebut Anggota Komisi IX DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dapil DIY, H Sukamto SH dan para pimpinan forkompimcam, serta tokoh masyarakat.

Lurah Sendangsari Durori mengatakan, tradisi wiwitan ini sebagai ungkapan rasa syukur atas tanaman yang tumbuh dengan baik dan siap untuk dipanen. Diharapkan hasil panen yang melimpah dan menambah kesejahteraan bagi petani. Wiwitan berasal dari kata Wiwit yang berarti memulai untuk memotong padi.

“Tradisi wiwitan ini tidak hanya sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan, namun menjadi tradisi budaya jawa ,untuk itu, perlu kita lestarikan bersama,” ujarnya disela acara.

Anggota Komisi IX DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dapil DIY, Sukamto sangat bangga dan bahagia bisa hadir membersamai warga sendangsari dalam kegiatan melestarikan tradisi upacara Wiwitan ini merupakan bukti upaya para leluhur menjaga keharmonisan warga dengan alam serta sang khalik.

“Satu butir nasi yang kita makan selama ini merupakan hasil jerih payah para petani, saya harapkan dengan gelar upacara ini menggugah generasi muda untuk ikut serta menjaga kelestarian alam,” tutur Sukamto.

Lebih lanjut, dia mengatakan, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang demikian massif dewasa ini harus disikapi dengan bijak tanpa harus meninggalkan adat budaya yang adiluhung. “Kearifan lokal harus senantiasa kita jaga untuk mempertahankan keserasian dalam hidup bermasyarakat,” katanya.

Selain doa bersama juga ada sajian pertunjukan seni budaya jawa jathilan untuk menghibur masyarakat sekitar. (*)

Berita terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

TERPOPULER

KOMENTAR TERBARU