Sabtu, Juli 27, 2024
BerandaPendidikan1.200 Anak Difabel di DIY Tidak Bersekolah, karena Jarak Rumah Terlalu Jauh

1.200 Anak Difabel di DIY Tidak Bersekolah, karena Jarak Rumah Terlalu Jauh

JOGJAEKSPRES.COM – 1.200 anak difabel di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belum mengenyam pendidikan. Salah satu alasannya karena jarak sekolah luar biasa (SLB) dengan rumah para anak difabel terbilang jauh.

Angka tersebut menurut Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY telah mengalami kemajuan pemenuhan hak pendidikan difabel dibandingkan beberapa tahun belakangan ini.

Pasalnya, pada 2014 terdapat 1.920 anak difabel yang belum bersekolah, lalu menurun lagi pada 2018 menjadi 1.600 anak difabel yang belum bersekolah.

Baca Juga: Gunakan Kartu Jogja Berprestasi (KJB) untuk Belanja Kebutuhan Sekolah di Gardena

“Trennya mengalami penurunan anak difabel yang belum bersekolah, penurunan ini karena kami juga terus mencari solusi agar mereka dapat bersekolah. Jarak awalnya jadi kendala lalu kami atasi dengan pendidikan inklusi, dimana anak difabel dapat bersekolah di sekolah reguler,” kata Kepala Disdikpora DIY Didik Wardaya, Jumat (4/8/2023).

Program pendidikan inklusif yang dikerjakan Disdikpora dengan memberi akses anak difabel ke sekolah reguler, jelas Didik, dilakukan melalui catatan khusus.

“Catatannya anak difabel tersebut tidak terhambat komunikasinya, perilakunya dan intelektual serta emosionalnya, ini dibuktikan dengan asesmen psikolog,” katanya.

Baca Juga: Dianggap Membebani Orangtua, Forpi Yogyakarta Ingatkan Sekolah agar Tidak Gelar Wisuda

Selain pendidikan inklusif, lanjut Didik, Disdikpora DIY juga melakukan advokasi anak difabel dengan melakukan pemetaan daerah yang memiliki jumlah difabel tinggi.

“Daerah-daerah tersebut kami datangi, kami lakukan sosialisasi bersama pamong kalurahan agar anak difabel di wilayah tersebut dapat didorong mengikuti SLB terdekat,” ujarnya.

Jumlah SLB di DIY sendiri sudah mencukupi dimana total ada 81 sekolah.

Baca Juga: Sekolah-Sekolah Jangan Takut Didatangi LSM Abal-abal

“Jumlah sekolahnya sudah cukup memadai tidak ada yang sampai kelebihan kuota, masih cukup untuk menampung,” terangnya.

Didik meminta para orang tua dengan anak difabel untuk segera menyekolahkannya.

“Karena ini juga peran penting orang tua dan masyarakat juga, masyarakat juga harus mendorong anak difabel di lingkungannya untuk dapat bersekolah,” katanya. (*)

Berita terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

TERPOPULER

KOMENTAR TERBARU