JOGJAEKSPRES.COM – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah melakukan transformasi Merdeka Belajar di semua jenjang dan jalur pendidikan untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) unggul yang berkarakter melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
Pelajar Pancasila tidak hanya dapat diciptakan melalui pendidikan formal, tetapi juga non-formal. Sehingga, kebijakan dan praktik pembelajaran pada pendidikan non-formal perlu selaras. Salah satu kebijakan baru Kemdibudristek pada pendidikan non-formal adalah Uji Kesetaraan, yang berlaku mulai tahun 2023.
Tidak terkecuali Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Reksonegaran yang juga mengikuti ujian kesetaraan paket C, pada Sabtu, 13 Mei 2023, guna menyelaraskan kebijakan dan praktik pembelajaran pada pendidikan non-formal.
“PKBM Reksonegaran melaksanakan uji kesetaraan paket C, diikuti oleh 24 peserta didik, terdiri dari jurusan IPA 4 orang, dan IPS 20 orang,” ujar Kepala PKBM Reksonegaran, Sudarmaji.
Pelaksanaan ujian kesetaraan paket C yang diselenggarakan di PKBM Reksonegaran ini, diakui Sudarmaji selain diikuti oleh anak usia sekolah, ujian ini juga diikuti oleh peserta yang sudah bukan masuk usia sekolah.
“Prosentase terbesar peserta uji kesetaraan ini adalah usia sekolah kelahiran tahun 2002-2005. Namun ada juga peserta yang bukan lagi masuk usia sekolah sebanyak 5 peserta. 3 peserta kelahiran tahun 1970an, sedang 2 lagi kelahiran tahun 1990an,” kata Sudarmaji.
Pada pelaksanaan uji kesetaraan yang dilaksanakan dua sessi ini tingkat kehadiran peserta mencapai 100 persen.
“Tingkat kehadiran 100 persen. Pelaksanaan ujian ada 2 sessi, yang pertama pukul 07.30-11.05 WIB, sessi kedua pukul 13.00-17.35 WIB,” ungkap Sudarmaji.
Sementara untuk materi uji kesetaraan paket C ini, disebutkan Sudarmaji meliputi materi uji literasi dan nomerasi. (rls)
