JOGJAEKSPRES.COM – Jogja Police Watch (JPW) menyatakan kasus korban seorang pemuda meninggal dunia diduga tertembak peluru milik anggota Polri yang mengamankan acara di Dusun Wuni, Ngindur, Girisubo, Gunungkidul, DIY, Minggu (14/05/2023) sebaiknya tidak dibiarkan dan harus diproses hukum secara transparan dan bertanggungjawab agar kasus serupa tidak terulang.
“Jangan ada yang ditutup-tutupi. Kasus ini harus dituntaskan tidak hanya secara etik Polri tetapi pidana umumnya juga harus diproses hukum,” ungkap Kadiv Humas Jogja Police Watch, Baharuddin Kamba, Senin (15/5/2023).
Kamba mengimbau, Polda DIY segera mengambil alih kasus ini. Ada dugaan kelalaian dari petugas kepolisian sehingga peluru dari senjata api diduga milik anggota Polri tersebut mengenai korban Aldi Apriyanto yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
“Dengan mengeluarkan tembakan dari panggung dengan kondisi ricuh dan massa banyak itu seharusnya tidak perlu dilakukan. Tindakan itu berlebihan. Seharusnya anggota Polri tersebut dapat menyampaikan lewat pengeras suara dan meminta bantuan kepada panitia untuk melerai keributan,” ujar Kamba.
Dia juga menilai, tidak perlu mengeluarkan tembakan senjata api. Apalagi sampai mengakibatkan korban meninggal dunia.
“Ini yang harus menjadi evaluasi Polri ke depannya. Cek secara rutin kesiapan secara fisik dan mental anggota Polri khususnya yang membawa senjata api,” kata Kamba.
Dia juga menegaskan, JPW akan mengawal kasus ini hingga tuntas. (rls)
