JOGJAEKSPRES.COM – Peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) yang diselenggarakan oleh Usaha Peningkatan Kesehatan Masyarakat (UPKM)/Community Development Bethesda Yayasan Kristen untuk Kesehatan Umum (CD Bethesda Yakkum) digelar di SMP Stella Duce 2, Jl. Suryodiningratan No.33, Suryodiningratan, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55141 Minggu, (1/12/2024).
Kegiatan ini diikuti oleh masyarakat umum, komunitas senam dan warga sekitar; Organisasi Masyarakat Sipil dan Komunitas : PKBI DIY, PKBI Kota Yogyakarta, CD Bethesda YAKKUM, Yayasan Kebaya Yogyakarta, Yayasan Vesta Indonesia, Yayasan Victory Plus, Pondok Pesantren Al Fatah, Perkumpulan Pita Merah Jogja, Jasmin, OPSI, PIKM Impact Dewantara, Teater Inklusi, Warga Peduli AIDS (WPA) di 8 kelurahan di Kota Yogyakarta; Universitas : Universitas Sanata Dharma, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa,
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta dan Perwakilan Media.
Diawali senam bersama dengan meriah dan semangat para peserta, ada pula Bazzar komunitas, layanan kesehatan VCT, Penampilan komunitas disertai pembagian aneka doorprice.
Lurah Suryodingratan Subiyana, S. Ak dalam sambutan selamat datang menerima baik terlaksananya HAS dimana membantu meningkatkan pengetahuan, kewaspadaan dan kesehatan masyarakat Surodiningratan terkait HIV dan AIDS yang sangat bermanfaat bagi warganya.
dr. Endang Sri Rahayu Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Bidang P2P PD SIK Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta membuka resmi acara peringatan HAS dengan tema Hak Setara Untuk Semua, Bersama Kita Bisa. Indonesia merupakan salah satu Negara di Asia dengan pertumbuhan kasus HIV dan AIDS relatif cepat.
Sejak pertama kali ditemukan tahun 1987 sampai dengan Maret 2023, kasus HIV telah dilaporkan 507 kabupaten/kota atau sebanyak 98,6% dari 514 kabupaten/kota di Indonesia.
Kementrian Kesehatan RI melaporkan, jumlah kasus HIV dan AIDS kumulatif sampai dengan Maret 2023 adalah sebesar 377.650 kasus HIV dan 145.037 kasus AIDS.
Prosentase infeksi HIV tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 25-49 tahun yaitu sebanyak 65,5%. Berdasarkan jenis kelamin, presentase kasus HIV pada
laki-laki sebanyak 71% dan perempuan sebanyak 29%.
Dan jika dilihat berdasarkan
faktor risiko, presentase kasus HIV tertinggi ditemukan pada faktor risiko heteroseksual yaitu sebanyak 29%1.
Di Provinsi DIY, sampai dengan bulan Juni 2024 jumlah kasus HIV kumulatif sebanyak 8.195 kasus, sedangkan jumlah kasus AIDS sebanyak 2.313 kasus.
Jumlah layanan Perawatan Dukungan dan Pengobatan (PDP) yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan DIY adalah 96 layanan, dan yang sudah melayani pasien sebanyak 58 layanan atau sekitar 60,42%2.
Pemerintah telah menetapkan target Three Zero HIV yang harapannya dapat dicapai tahun 2030 yaitu tidak ada lagi kasus baru HIV, tidak ada lagi kematian karena
AIDS dan tidak ada lagi diskriminasi pada ODHIV.
Sebagai bentuk dari komitmen tersebut, Kementrian Kesehatan RI melakukan upaya penanggulangan HIV dan AIDS dengan menempuh jalur cepat 95-95-95, artinya mencapai target indikator 95% estimasi Orang Dengan HIV (ODHIV) diketahui status HIV-nya, 95% ODHIV diobati dan 95% ODHIV yang diobati mengalami supresi virus.
Perkembangan menuju target 95-95-95
sampai dengan Agustus 2024 adalah sebagai berikut : (1) Jumlah estimasi ODHIV tahun 2024 sebanyak 503.261 orang; (2) Jumlah ODHIV yang mengetahui statusnya sebanyak 356.802 orang (71%); (3) Jumlah ODHIV yang mendapatkan pengobatan sebanyak 227.163 orang (87%); dan (4) Jumlah ODHIV yang dites Viral Load dengan hasil Viral Load tersupresi sebanyak 109.890 orang (48%).
Berdasarkan data tersebut dapat kita lihat bahwa pencapaian target 95-95-95 masih menemui tantangan.
Perlu upaya penanggulangan HIV dan AIDS yang komprehensif serta melibatkan semua 0sektor sesuai dengan peran masing-masing.
Beberapa kajian dokumen menunjukkan bahwa sektor komunitas memiliki peran yang cukup strategis dalam upaya penanggulangan HIV dan AIDS.
Pengalaman menunjukkan
bahwa upaya promotif dan preventif cenderung banyak dilakukan oleh sektor komunitas.
Herristanti, S.Psi Kepala Bidang Keluarga Berencana Dan Pembangunan Keluarga DP3AP2KB Kota Yogyakarta menyampaikan sosialisasi terkait pengendalian penduduk dan alat KB yang aman bagi masyarakat, inovasi Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) satu juta rupiah bagi peserta KB mantap vasektomi dan tubektomi (SARUNG TOMI).
Lisa dari Pita Merah sebagai lembaga yang berkonsentrasi mengedukasi dan mendampingi serta memberikan pelatihan pemberdayaan bagi penyandang HIV / AIDS, aman bagi perempuan dengam HIV / AIDS untuk berumah tangga dan melahirkan anak normal dengan treatment aman yang dijalaninya.
Wakil Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dan Inovasi Terapan UPKM / CD Bethesda YAKKUM Sukendri Siswanto, S.Pd., M.Kes menyampaikan partisipasi masyarakat merupakan aspek yang potensial untuk menunjang upaya penanggulangan HIV dan AIDS.
Oleh karena itu, sangat penting pemerintah melakukan tindakan guna meningkatkan dan memperbaiki partisipasi serta kesadaran masyarakat dalam upaya penanggulangan HIV dan AIDS.
Hari AIDS Sedunia 2024 mengusung tema “Hak Setara untuk Semua, Bersama Kita
Bisa”, yang mengajak kita semua untuk menempatkan hak-hak ODHIV (Orang dengan HIV)
1.Laporan Eksekutif Perkembangan HIV AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) Triwulan III Tahun 2023,
Kementrian Kesehatan RI
2.Kebijakan Pengendalian HIV dan AIDS di DIY, Dinas Kesehatan DIY, Juni 2024, Presentasi HIV) sebagai pusat dari seluruh upaya penanggulangan HIV.
Peringatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen dan kerjasama dengan komunitas, memastikan akses layanan yang inklusif dan non-diskriminatif, serta memperjuangkan
hak-hak kesehatan dan sosial bagi ODHIV dan populasi kunci lainnya.
Melalui tema ini, diharapkan semua pihak dapat bersama-sama mengupayakan langkah langkah konkret untuk mewujudkan akses universal terhadap tes HIV, layanan pencegahan yang berkelanjutan, perawatan dan pengobatan ARV, serta dukungan sosial bagi ODHIV.
Penanggulangan HIV AIDS di Indonesia telah menjadi perhatian serius bagi OPD,
sektor swasta, akademisi, lembaga masyarakat, dan komunitas peduli AIDS.
Meski demikian, tantangan dalam bentuk stigma, diskriminasi, dan ketidakmerataan akses layanan masih perlu diatasi.
Hari AIDS Sedunia 2024 ini adalah kesempatan bagi kita untuk memperkuat integrasi lintas sektor, menghapus hambatan terhadap akses layanan, serta membangun lingkungan yang mendukung hak asasi ODHIV dan populasi kunci.
Dalam rangka peringatan HAS Tahun 2024 di beberapa OPD dan organisasi
masyarakat sipil di Kota Yogyakarta berkolaborasi merencanakan serangkaian kegiatan untuk penyebarluasan informasi HIV dan AIDS serta menunjukkan peran penting komunitas dalam upaya penanggulangan HIV dan AIDS, adapun kegiatan yang dilaksanakan dengan: Senam Sehat, Edukasi HIV dan AIDS, Pemeriksaan Kesehatan Gratis, dan Bazar Komunitas.
Yang bertujuan memastikan penyediaan informasi yang menyeluruh dan akurat tentang HIV AIDS kepada seluruh lapisan masyarakat, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang tepat dan bijak terkait kesehatan dan pencegahan HIV,
mengajak semua pihak untuk mendukung dan melindungi ODHIV dari tindakan diskriminasi dan stigma sosial, menyuarakan kesetaraan dalam akses pendidikan dan pekerjaan, yang akan memungkinkan ODHIV untuk meraih potensi penuh mereka tanpa menghadapi
diskriminasi, dan mendukung mereka agar dapat hidup secara produktif dan bermartabat. (*)