JOGJAEKSPRES.COM – Isu pendanaan dan pembiayaan pendidikan jangan sampai menjadikan sekolah terintimidasi. Sepanjang semua dijalankan sesuai aturan jangan takut jika ada intimidasi.
“Kami menerima masukan dari berbagai kepala sekolah di DIY bahwa sekolah mereka sering didatangi LSM abal-abal dan mencari cari kesalahan sekolah, biasanya terkait dana pendidikan. Biasanya LSM itu kemudian minta uang ke sekolah, dan karena terintimidasi sekolah terpaksa memberikan,” ujar Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana, Kamis (16/3/2023).
“Jika ada LSM abal-abal mengintimidasi jangan ikuti, jawab saja baik-baik. Jika keterlaluan laporkan ke DPRD atau ke dinas pendidikan,” tambahnya.
Dijelaskan Huda, saat ini DPRD sedang mempersiapkan raperda pendanaan pendidikan untuk menjamin rasa aman bagi sekolah maupun orangtua siswa.
“Dalam konsep kami unit cost minimal sekolah negeri mesti dipenuhi oleh APBD dan APBN sehingga tidak ada pungutan (sumbangan wajib). Saat ini memang masih ada selisih antara total BOS dan BOSNAS dengan unit cost minimal. Disinilah ada gap yang sering menimbulkan masalah bagi penyelenggara yang dituntut mutu pendidikan,” katanya.
Unit cost untuk SMA berdasar pergub adalah Rp 4.8 juta untuk SMA IPS dan Rp 4.9 juta untuk IPA per tahun. Sementara untuk SMK Rp 5.3 juta dan Rp 5.5 juta per tahun. Sementara total BOS hanya Rp 3.5 juta per tahun (BOSNAS Rp 1.4 juta dan BOSDA Rp 2.1 juta).
“Ada gap sekitar Rp 1.4 juta per tahun yang mesti disolusikan. Pilihan nya adalah apakah dari pungutan atau dicukupi negara,” ucapnya.
“Kami berpandangan negara mesti mencukupinya, dan jika kita hitung diperlukan tambahan sekitar Rp 150 Milyar per tahun di DIY,” imbuh Politisi PKS ini.
SLB juga perlu diperhatikan termasuk sekolah inklusi yang memerlukan anggaran tambahan sekitar Rp 25 Milyar per tahun. Hal hal ini menjadi konsen agar bisa kecukupan anggaran pendidikan dan pencapaian kualitas pendidikan di jogja.
“Harapan kami sekolah bisa konsen mendidik siswa-siswa dengan tenang untuk mempersiapkan generasi masa depan di DIY,” pungkasnya. (arf/rls)