JOGJAEKSPRES.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta bersama Kementerian Perdagangan RI (Kemendag) memastikan ketersediaan dan harga pangan kebutuhan pokok stabil, terutama untuk menghadapi libur akhir tahun, Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Sampai pekan keempat November ini, harga kebutuhan pangan di pasar di Kota Yogyakarta masih stabil dan pasokan tersedia sampai beberapa bulan ke depan.
Menteri Perdagangan, Budi Santoso memantau langsung harga dan pasokan kebutuhan pokok menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Pasar Prawirotaman Yogyakarta pada Senin, 25 November 2024.
Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto dan jajaran Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, serta instansi terkait turut mendampingi pemantauan itu.
“Kita mengecek harga-harga kebutuhan bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru. Ternyata harganya normal, tidak ada kenaikan. Bahkan seperti cabai malah mengalami penurunan. Harga-harga stabil, telur, beras, daging sapi, daging ayam, semua normal,” ujar Mendag Budi Santoso usai memantau ketersediaan dan harga kebutuhan pokok di Pasar Prawirotaman Yogyakarta.
Budi mengajak semua pihak terkait untuk menjaga agar harga-harga kebutuhan pokok tetap normal atau stabil. Di samping itu, memastikan ketersediaan bahan pokok tetap terjamin, terutama untuk menghadapi Nataru.
Meski demikian, pihaknya tetap akan berkoordinasi dengan distributor dan produsen untuk menjaga pasokan bahan pokok. Termasuk meminta produsen dan distributor Minyakita untuk menjaga pasokan agar harganya normal.
“Mudah-mudahan ini terus akan normal sampai Nataru dan setelah Nataru harga-harga kebutuhan pokok normal. Namun demikian kami tetap melakukan koordinasi dengan para produsen, para distributor, sehingga pasokan terjamin dan harga-harga tetap stabil,” terang Budi.
Ia juga memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pemkot Yogyakarta terkait keberadaan Pasar Prawirotaman.
Menurutnya, Pasar Prawirotaman sebagai pasar tradisional tapi seperti pasar modern, tempatnya juga bersih dan bangunan bagus, tidak hanya tempat untuk berjualan kebutuhan pokok tapi juga menyediakan tempat-tempat untuk para pelaku ekonomi kreatif.
“Jadi ada perkantoran, tempat podcast, cafe, tempat nongkrong anak-anak (muda). Jadi saya pikir tempatnya sangat bagus dan ini memberikan kontribusi kepada pemerintah daerah,” tutur Budi.
“Pengunjung (Pasar Prawirotaman) tidak berkurang, artinya daya beli masyarakat mulai meningkat kembali. Rata-rata jumlah pengunjung per hari 900. Kalau Sabtu-Minggu rata 1.000-1.200,” imbuhnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto menyampaikan, Pemkot Yogyakarta akan menjaga pasokan pangan kebutuhan pokok agar harga bisa terkendali.
Ia menilai, kalau nantinya ada kenaikan harga wajar, tapi tentunya masih dalam koridor yang wajar, dan mengajak masyarakat untuk tidak panik serta berbelanja secara bijaksana.
“Kami juga meminta kepada masyarakat belanjalah yang bijaksana. Yang pasti selama stok itu tersedia di pasar, tidak perlu panik, tidak perlu bingung,” kata Sugeng.
“Jadi bisa belanja dengan normal untuk menjaga kepentingan bersama agar harga berada pada posisi yang menguntungkan bagi pedagang, tapi tidak terlalu tinggi bagi konsumen,” imbuhnya.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani mengatakan, Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta setiap hari melakukan pemantauan harga pangan di pasar di Kota Yogyakarta, dan selalu diperbarui.
“Masyarakat juga bisa memantau harga pangan di aplikasi Jogja Smart Service,” katanya.
Vero menyebut, ada kenaikan harga di tomat, tapi tidak terlalu tinggi dan beras naik sekitar Rp 100, sedangkan harga cabai diakui memang turun.
“Tapi untuk stok semuanya aman, beras apalagi sampai tiga bulan ke depan masih aman. Daging sampai tujuh bulan ke depan masin aman. Siap menyambut di akhir tahun dengan stok yang aman dan terkendali,” tuturnya.
Berdasarkan hasil pemantauan di Pasar Prawirotaman, Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta mencatat harga pangan antara lain beras medium Rp 14.000/kg, Minyakita Rp15.700/liter, telur ayam ras Rp 26.000/kg, daging sapi Rp 130.000/kg, beras medium Rp 14.000/kg, daging ayam ras Rp 34.000/kg, gula pasir Rp 18.000/kg, cabai merah keriting Rp 19.000/kg dan cabai merah besar Rp 20.000/kg serta tomat Rp 14.000/kg. (*)