JOGJAEKSPRES.COM – Ancaman tiga siklon tropis membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta memperpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi untuk keempat kalinya hingga Mei 2025.
Perpanjangan ini merespons peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tentang potensi cuaca ekstrem yang diprediksi berlangsung hingga akhir April.
“Terkait dengan sampai kapannya dari BMKG memprediksi curah hujan tinggi atau ekstrem bisa sampai akhir April,” kata Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad dalam keterangannya Minggu (30/3/2025).
Situasi ini bertepatan dengan momentum Lebaran yang biasanya menjadi periode mobilitas tinggi masyarakat. BPBD DIY menghimbau masyarakat untuk waspada saat bepergian.
“Masyarakat yang berpergian ke tempat wisata terutama melewati gunung-gunung atau lereng-lereng bisa hati-hati atau menghindari. Karena hujan lebat cuaca ekstrem berisiko terjadi longsor,” tegasnya.
Sementara Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta Warjono, mengatakan tiga siklon tropis yang kini mengepung DIY meliputi siklon tropis Courtney di Samudra Hindia, siklon tropis Dianne di perairan utara Australia, dan bibit siklon baru 93S di Samudra Hindia sebelah barat daya Pulau Timor.
“Secara umum potensi bibit siklon tropis 93S menjadi siklon tropis dalam 24-72 jam kedepan, dengan kategori rendah-sedang,” terang Warjono.
Kawasan pantai selatan DIY juga menjadi perhatian khusus karena fenomena ombak rip current yang berbahaya.
Untuk pelaksanaan ibadah Lebaran, BPBD berkoordinasi dengan Kementerian Agama agar salat dapat dipindahkan ke masjid atau mushola terdekat jika terjadi hujan.
Warga dihimbau untuk selalu memeriksa informasi cuaca harian melalui aplikasi InfoBMKG dan mematuhi arahan petugas, terutama di area berisiko tinggi seperti pegunungan dan pantai selatan yang rawan bencana. (*)