JOGJAEKSPRES.COM – Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) mengikuti Konferensi dan Solidaritas Pekerja Seluruh Dunia, yang di selenggarakan oleh Konfederasi Buruh Turki Konfederation of Publik Servant Trade Union (Memur-Sen) di Istanbul Turki, dari tanggal 19 hingga 23 Oktober 2022.
KSPN diwakili oleh Sekjen KSPN Ahmad Mustaqim dan Kepala Divisi IT sekaligus Bendahara Ali Ramadhan, mengikuti kegiatan tersebut sampai selesai. Acara konferensi Internasional ini diikuti oleh beberapa Negara ASEAN, Eropa, Eropa Timur dan Asia.
Sekjen KSPN Ahmad Mustaqim dalam keterangan tertulisnya menyampaikan bahwa konferensi Internasional tersebut membahas tentang kerjasama antar pekerja di seluruh Dunia.
“Para delegasi tersebut juga bertemu langsung dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Presiden menyampaikan pentingnya kerjasama dan solidaritas antar pekerja diseluruh dunia dan Pemerintah Turki mensupport kegiatan tersebut,” kata Ahmad.
Saat bertemu dengan Presiden Erdogan, Ahmad Mustaqim menyampaikan, bahwa Indonesia khususnya KSPN siap bekerjasama dengan Turki.
“Dan Presiden juga menyampaikan akan datang ke Indonesia di bulan November dalam acara G20 Summit di Bali,” kata Ahmad.
Acara diselingi dengan kegiatan Touing ke beberapa tempat Wisata, seperti Masjid Sultan Ahmed, Museum Sofia, Tower tertinggi dunia “Camlika”.
Pada kesempatan yang sama, Ali Ramadhan juga menyampaikan dalam konferensi tersebut, banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh.
“Antara lain terkait dengan penciptaan lapangan kerja, perlindungn tenaga kerja dan buruh migran dan hubungan yang harmonis antar negara,” kata Ali.
Dalam konferensi tersebut Sekjen KSPN Ahmad Mustaqim juga menandatangani berita acara terkait lahirnya badan Internasional yang bernama ILC (Internasional Labour Confederation).
Ahmad berharap dengan lahirnya ILC yang di Prakarsai oleh Memur-Sen Turki maka akan dapat mengakomodir hak-hak dan perlindungan buruh di dunia, khususnya Indonesia.
“Dan berharap Pemerintah Indonesia akan semakin memperhatikan hak dan kesejahteraan para pekerja di Indonesia maupun perlindungan yang kuat untuk para pekerja migran kita,” pungkas Ahmad. (mar/rls)
