JOGJAEKSPRES.COM – Setelah viralnya di media sosial ditemukannya mural bajak laut dari anime One Piece di wilayah Balecatur, Gamping, Kabupaten Sleman, DIY. Kali ini, sebuah mural bertema One Piece yang ditemukan di tembok rumah warga di Jl. Temulawak, RT 7 RW 37, Padukuhan Temulawak, Kalurahan Triharjo, Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman, menuai perhatian aparat setempat.
Terdapat dua simbol yaitu yang pertama berlambang tengkorak dengan topi jerami yang turut dituliskan kata Merdeka. Sementara gambar lainnya dituliskan STRUGGLE.
Menyikapi hal itu, Babinsa bersama Babinkabtimas setempat mendatangi kediaman kepala dukuh sekitar pukul 14.00 WIB.
Ditemui usai audiensi bersama dukuh tersebut, Babinsa Triharjo, Sersan Mayor Hadi Suroso, menegaskan bahwa penghapusan mural dilokasi ini karena adanya penggambaran bendera negara yang dianggap tidak pantas.
“Atas kejadian peristiwa tentang penggambaran One Piece di Kelurahan Triharjo khususnya di Dukuh Temulawak ini, kita sebagai Babinsa dan Bhabinkamtibmas sangat mengapresiasi untuk menghilangkan gambar tersebut karena berlandaskan dengan bendera Merah Putih yang enggak kami suka itu,” ujarnya.
Menurut Hadi, keberadaan bendera Merah Putih dalam mural tidak bisa disepelekan.
“Bendera putih mengorbankan nyawa, tidak semudah itu kita gambar. Dan lambang negara tidak bisa diubah-ubah, yang jelas itu merugikan negara,” tegasnya.
Saat ditanya apakah mural One Piece tanpa elemen bendera masih boleh dipertahankan, Hadi menjawab bahwa seluruh mural akan tetap dihapus demi menyesuaikan dengan arahan dari pemerintah kalurahan.
“Saya sudah koordinasi sama Pak Lurah untuk menghilangkan gambar itu. Kami menyesuaikan juga dengan pemerintah,” jelasnya.
Sementara itu, Dukuh setempat, Hardi Wiyanto, mengatakan, mural yang digambar oleh warga dilakukan secara iseng ini awalnya tidak menimbulkan kegaduhan, namun menjadi sorotan karena adanya elemen bendera Merah Putih dalam salah satu lukisannya.
“Istilahnya mereka buat itu enggak tahu, enggak tahu itu tentang kemudian bersamaan dengan kejadian-kejadiannya viral, cuman ya istilahnya seneng aja, iseng aja terus gambar wae gitu aja,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa lukisan tersebut kemungkinan dibuat oleh remaja sekitar beberapa hari terakhir, dan sejauh ini situasi di lingkungan tetap kondusif.
“Kalau buat ekspresi sebenarnya enggak apa-apa. Tapi nanti kita lihat aja bagian mana yang kira-kira menimbulkan sesuatu yang saya rasa kurang elok,” katanya. (*)
Dapatkan berita menarik lainnya dengan mengikuti saluran kami