Jumat, Agustus 1, 2025
BerandaJogjakartaDana Keistimewaan DIY Dipangkas hingga Rp200 Miliar, Beberapa Proyek Strategis Tertunda

Dana Keistimewaan DIY Dipangkas hingga Rp200 Miliar, Beberapa Proyek Strategis Tertunda

JOGJAEKSPRES.COM – Dana Keistimewaan (Danais) untuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun ini mengalami pemangkasan sebesar Rp200 miliar dari tahun sebelumnya.

Jika pada 2024 lalu alokasi Danais mencapai Rp1,2 triliun, maka tahun ini hanya tersedia Rp1 triliun.

Paniradya Pati, Aris Eko Nugroho, menjelaskan bahwa pengurangan tersebut berdampak langsung pada sejumlah urusan kelembagaan, kebudayaan, tata ruang, dan pertanahan.

Hal ini juga berdampak pada tertundanya sejumlah proyek strategis di DIY.

“Untuk urusan kebudayaan jadi yang paling besar pemotongannya, dari Rp760,3 miliar menjadi Rp624,7 miliar. Sedangkan kelembagaan dipangkas Rp6,9 miliar dari angka semula Rp95,7 miliar,” ujarnya, Selasa (22/7/2025).

Selain itu, proyek konstruksi jalan Tegalsari-Klepu senilai Rp12,5 miliar juga urung dilaksanakan tahun ini.

Disebutkan, kegiatan pembangunan jalan ini ditunda hingga menunggu dukungan dari pemerintah pusat.

Tak hanya itu, pengadaan becak bertenaga alternatif juga ditunda meski sebelumnya direncanakan untuk 50 unit.

Efisiensi juga diterapkan pada perjalanan dinas, kegiatan forum diskusi (FGD), hingga belanja bantuan keuangan ke kalurahan (BKK) yang turut dipangkas hingga Rp22,3 miliar.

Meski begitu, Pemda DIY memastikan efisiensi ini tidak akan mengganggu capaian program utama.

Kasubid Anggaran Belanja Pemerintahan Badan Pengelola Keuangan dan Aset (BPKA) DIY, Jumiyati, menyatakan bahwa efisiensi dilakukan secara selektif.

“FGD misalnya, tetap dilakukan tapi dengan mekanisme yang disesuaikan. Yang dikurangi hanya kegiatan pendukung yang dampaknya kecil,” ujar Jumiyati.

Dari sisi legislatif, Sekretaris Komisi A DPRD DIY, Syarief Guska Laksana, berharap Pemda dapat tetap merealisasikan proyek-proyek strategis tersebut.

Pihaknya mendorong Pemda melakukan berbagai upaya penyesuaian karena nominal pemangkasan yang dinilai besar.

“Pemda harus mencari cara agar proyek tetap berjalan, bisa juga dengan menggandeng pihak swasta. Semoga ada solusi dari kebijakan ini,” katanya. (*)

Dapatkan berita menarik lainnya dengan mengikuti saluran kami

Berita terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

TERPOPULER

KOMENTAR TERBARU