Sabtu, Juni 28, 2025
BerandaJogjakartaDriver Cuma Dipotong 6%, JogjaKita Jalankan Prinsip Budaya Menghargai Seseorang dalam Bekerja

Driver Cuma Dipotong 6%, JogjaKita Jalankan Prinsip Budaya Menghargai Seseorang dalam Bekerja

JOGJAEKSPRES.COM – Skema bisnis yang ditawarkan aplikator JogjaKita dirasa menguntungkan bagi para mitra-mitranya, bahkan pengendara atau driver ojek online tersebut.

Pasalnya, JogjaKita tidak membebankan biaya apaun atau tidak melakukan pemotongan terhadap para mitra bisnisnya, seperti restoran yang menjadi merchand JogjaKita.

“Full seratus persen kita berikan kepada mitra bisnis atau resto, kami tidak memotong sama sekali,” ujar Founder sekaligus Komisaris JogjaKita, Ibnu Sunanto, Jumat (20/6/2025).

Sedangkan untuk sistem bagi hasil dengan pengendara atau driver ojol, tambah Ibnu, pihaknya hanya memotong sebanyak enam persen, sisanya menjadi hak dari para pengendara ojol JogjaKita.

“Kita hanya melakukan pemotongan enam persen, sisa 94 persen menjadi hak driver sepenuhnya,” katanya.

Diketahui, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengeluarkan aturan, bahwa aplikator hanya boleh memotong 15 persen dari biaya perjalanan.

“Pemotongan yang JogjaKita lakukan dibawah peraturan dari pemerintah,” katanya.

Dijelaskan Ibnu, pihaknya mengambil langkah itu mengingat, JogjaKita merupakan perusahaan aplikator lokal yang dijalankan dengan memegang prinsip nasionalisme, terbukti dengan tidak adanya keterlibatan pihak asing dalam menjalankan bisnis ini.

Selain itu, pengalaman Ibnu sejak tahun 2009 menggawangi perusahaan bisnis digital menjadi nilai lebih dalam menjalankan bisnis aplikator on demand services ini.

“Selain prinsip nasionalisme, hal lain yang patut dijalankan adalah ideologi ekonomi dan budaya,” katanya.

Budaya disini menurut Ibnu tidak hanya dalam berkesenian, namun menghargai seseorang dalam bekerja itu juga merupakan satu budaya yang berangsur punah saat ini.

“Semuanya mengakar pada budaya, itulah prinsip yang kami jalankan, nasionalisme, ideologi ekonomi, dan budaya,” ucapnya.

Mampu bertahan selama empat tahun membuat aplikator lokal Yogyakarta ini telah memiliki sekitar 1.200 driver dan ratusan mitra restoran yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Saat ini kami sudah ready di Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, Gunungkidul dan Kulonprogo,” katanya.

Dengan sistem bagi hasil yang menguntungkan para mitra pengemudinya, tentunya JogjaKita menjadi lahan pencipta lapangan kerja di Yogyakarta.

Diakui Ardi salah satu driver JogjaKita, biaya potongan di aplikator lokal Jogja ini sangat rendah, sehingga menguntungkan pihak mitra driver.

“Dibandingkan dengan aplikator lain, JogjaKita potongannya sedikit, jadinya driver bisa mendapatkan lebih banyak,” katanya.

Bahkan Ardi mengatakan, dirinya menolak saat diajak melakukan aksi demo besar-besaran driver ojol pada 20 Mei 2025 lalu, karena dia merasa perusahaan aplikator yang dia ikuti tidak melakukan pemotongan berlebih.

“Yang dituntut teman-teman kan pemotongan yang sampai 20 persen, tapi kalau yang saya alami sendiri, potongan di JogjaKita hanya 6 persen. Jadinya itu tidak merugikan saya,” pungkasnya. (*/rls)

Dapatkan berita menarik lainnya dengan mengikuti saluran kami

Berita terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

TERPOPULER

KOMENTAR TERBARU