Rabu, Juni 18, 2025
BerandaJogjakartaKematian Akibat Leptospirosis di Kota Yogyakarta Meningkat, 17 kasus Kematian dengan Lima...

Kematian Akibat Leptospirosis di Kota Yogyakarta Meningkat, 17 kasus Kematian dengan Lima Suspek Meninggal Dunia

JOGJAEKSPRES.COM – Kasus leptospirosis di Kota Yogyakarta mengalami kenaikan signifikan pada tahun 2025.

Selama enam bulan terakhir ini saja, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta sudah mencatat ada 17 kasus kematian dengan lima kasus suspek meninggal dunia.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu mengatakan, sebaran kasus leptospirosis juga merata di beberapa kemantren (kecamatan).

Misalnya untuk Tegalrejo ditemukan sebanyak tiga kasus.

Kemudian di Kotagede tercatat ada dua kasus.

Lalu untuk Ngampilan ditemukan sebanyak dua kasus, Jetis tercatat dua kasus, Umbulharjo sebanyak dua kasus.

Serta masing-masing satu kasus ditemukan di Kemantren Mantrijeron, Mergangsan, Wirobrajan, Pakualaman, Gondokusuman, dan Gedongtengen.

Dari belasan kasus leptospirosis di Kota Yogyakarta juga ada lima korban meninggal dunia.

Namun untuk penyebab kematian masih didalami oleh Dinkes Kota Yogyakarta atau masih dalam penyelidikan epidemiologi.

“Untuk data kasus meninggal dunia karena leptospirosis belum kami audit,” ujar Endang, Senin (16/6/2025).

Menurut dia, temuan kasus penyakit yang ditularkan melalui kencing tikus itu naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Sebab selama kurun bulan Januari hingga Desember 2024, kasus leptospirosis hanya tercatat ada 10 kasus dengan dua korban meninggal dunia.

Dia menilai, minimnya kesadaran masyarakat terhadap pencegahan leptospirosis menjadi salah satu faktor kasus tingginya kasus penyakit tersebut.

Misalnya kurangnya pemakaian alat pelindung diri pada orang yang bekerja dengan risiko tinggi.

Sebagaimana diketahui, penyakit leptospirosis dapat menular kepada dari genangan air yang tercemar bakteri leptospira.

Kemudian masuk ke dalam tubuh manusia lewat luka terbuka.

Selain itu, menurut Endang, leptospirosis juga dapat menjangkit manusia lewat selaput lendir dan makanan yang terkontaminasi bakteri.

“Sampai saat ini pencegahan dan awareness terhadap leptospirosis sampai saat ini belum optimal,” pungkasnya. (*)

Dapatkan berita menarik lainnya dengan mengikuti saluran kami

Berita terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

TERPOPULER

KOMENTAR TERBARU