Kamis, Oktober 24, 2024
BerandaJogjakartaDinkes Kota Yogyakarta Pantau Imunisasi Japanese Encephalitis ke Wilayah

Dinkes Kota Yogyakarta Pantau Imunisasi Japanese Encephalitis ke Wilayah

JOGJAEKSPRES.COM – Vaksinasi Japanese Encephalitis (JE) yang diberikan Pemkot Yogyakarta telah mencapai hampir 50 persen. Hal ini menandakan kemajuan yang signifikan dalam upaya pencegahan penyakit meningitis atau radang otak.

Program vaksinasi yang dilaksanakan oleh pemerintah tersebut, bertujuan untuk melindungi masyarakat, terutama anak-anak dari infeksi yang dapat menyebabkan komplikasi serius. Pemberian vaksin JE ini sudah dilaksanakan sejak tanggal 3 September 2024 hingga 31 Oktober 2024.

Kasi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu mengungkapkam, vaksin JE tersebut diberikan ke seluruh wilayah di Kota Yogyakarta melalui puskesmas, sekolah dan faskes lainnya.

Ia menerangkan, para ahli kesehatan terus mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam program vaksinasi, guna mencapai target yang lebih tinggi dan memastikan kesehatan masyarakat terjaga.

“Kita terus melakukan monitoring terhadap pemberian vaksin JE ini. Untuk sasaran sendiri kurang lebih 82 ribu anak yang akan diberikan vaksin di Kota Yogyakarta,” ujar Endang disela kegiatan monitoring vaksinasi JE di Kelurahan Ngampilan, Yogyakarta, Jumat (27/9/2024).

Sampai saat ini pemberian vaksin JE aman dan efektif. Namun seperti vaksin lainnya, vaksin JE dapat menyebabkan efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang umum terjadi. “Salah satunya nyeri di lokasi suntikan, demam ringan, dan kelelahan,” katanya.

Endang mengatakan, pemberian vaksin JE manfaatnya jauh lebih besar dibandingkan risikonya.

“Sebagian besar KIPI bersifat ringan dan akan hilang dalam waktu singkat. Tetapi, jika anak mengalami demam segera berikan obat penurun demam. Jika tangan bengkak bisa mengompresnya agar tidak meradang,” jelasnya.

Selain diberikan vaksin JE, Endang juga mengingatkan kepada para orang tua untuk memberikan imunisasi wajib lainnya, seperti imunisasi Hepatitis, vaksin Tuberculosis atau BCG, Pentavalen, Pneumococcal Vaccine (PVC), dan bahkan pemberian imunisasi Measles-Rubella (MR) untuk anak kelas 1 SD dan vaksin human papillomavirus (HPV) bagi anak kelas 5 SD.

“Vaksin Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) ini di Indonesia wajib dilakukan. Untuk vaksin HPV bagi anak kelas 5 SD baru diberikan ke anak perempuan. Dimana sampai saat ini cakupannya mencapai 99 persen,” terangnya.

Ia berharap, cakupan vaksinasi JE bisa lebih dari 95 persen. “Kita terus pantau kegiatan pemberian vaksin JE ini. Namun cukup banyak juga yang mengatakan tidak mau memberikan ke anak mereka. Karena merasa itu tidak dibutuhkan beberapa bayi/balita. Padahal ini untuk mencegah terjadinya radang otak atau meningitis,” ungkapnya.

Salah satu Bidan di Kelurahan Ngampilan, Septiani Sekti Arini menyampaikan, sasaran pemberian vaksin JE di Kelurahan Ngampilan sebanyak 220 orang. “Antusias orang tua cukup besar, melihat banyaknya warga yang datang,” tuturnya.

Ia mengatakan, pemberian vaksin JE dapat dilakukan dengan membawa buku imunisasi, lembar skrining kesehatan dan Kartu Keluarga (KK) saat akan mengikuti pemberian vaksin JE di wilayah. (*)

Berita terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

TERPOPULER

KOMENTAR TERBARU