JOGJAEKSPRES.COM – Adanya keberlanjutan program pembangunan penataan perkotaan yang lebih humanis jadi kebutuhan kota-kota besar di Indonesia seperti Surabaya dan Yogyakarta. Hadirnya beragam taman kota dan penciptaan lingkungan perkotaan nan asri dan hijau kini menjadi satu ikon yang menjadi kebanggaan Surabaya.
“Warga kota besar seperti Surabaya dan Yogyakarta butuh tata kota yang lebih humanis dan peduli lingkungan, rawat ekosistem perkotaan agar lebih asri dan nyaman huni. Kita bisa belajar bagaimana penataan kawasan perkotaan dan fasilitas infrastruktur publiknya di kota Surabaya bisa tertata lebih baik,” kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY, Sabtu (20/5/2023).
Eko Suwanto, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta menegaskan hal tersebut saat kunjungan dan berdialog bersama di rumah dinas Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono.
Dialog publik ini dilakukan bersama dengan seluruh bacaleg DPC PDI Perjuangan Yogyakarta di sela kunjungan ke tempat kelahiran Bung Karno di Surabaya lalu kunjungan ke Perpustakaan Bung Karno dan ziarah makam Proklamator RI di Blitar.
Eko Suwanto, Ketua DPC PDI Perjuangan Yogyakarta mencatat ada sejumlah masalah di kota besar sesuai perkembangan dari masa ke masa. Ada kebutuhan penyediaan aneka fasilitas dan pelayanan publik yang bisa di akses oleh semua.
“Di Surabaya kita ingat era Bambang DH dan berganti ke kepemimpinan Tri Rismaharini ada keberlanjutan kebijakan yang diteruskan oleh pemimpin Kota Surabaya kini. Saat ini kemajuan dan tata kota yang baik diteruskan Walikota Eri Cahyadi dan Wakil Walikota Armudji. Ini bisa menjadi inspirasi bagaimana proses perencanaan, penataan kawasan perkotaan dijalankan dengan baik oleh pemerintah daerah berdasarkan kebijakan yang dibuat eksekutif dan legislatif,” kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan ini.
Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY mengaku terkesan dengan proses penataan kota Surabaya yang telah berjalan beberapa dekade. Ibukota provinsi Jawa Timur itu telah mampu melakukan transformasi wajah kota dengan penataan yang baik.
Jejak kebijakan penataan kota Surabaya oleh dua mantan Walikota Surabaya ini saling melengkapi proses penataan kota Surabaya yang berkelanjutan, utamanya penyediaan fasilitas publik yang bisa diakses semua seperti taman kota di Bungkul misalnya.
“Surabaya kini lebih tertata dan berhias taman kota yang bersih dan asri. Keberadaan taman kota kini jadi ikon kebanggaan bagi warga Surabaya dan bisa dinikmati oleh semua orang, tata kotanya betul-betul inspiratif. Yogyakarta saya kira mampu mewujudkan tata kota yang lebih humanis dan peduli lingkungan dengan belajar dari kebijakan pemkot Surabaya,” kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY.
Adi Sutarwijono, Ketua DPRD Kota Surabaya menyatakan dalam proses pembangunan dan penataan kawasan perkotaan, urusan penyediaan fasilitas publik yang bisa diakses untuk semua penting jadi perhatian pemerintah. Layanan publik yang bisa diakses semua, respon cepat pemerintah daerah menyerap aspirasi warga dan mewujudkan kota besar yang nyaman huni, lebih humanis penting didorong terus.
“Kita selalu mendorong proses pembangunan yang mampu wujudkan harapan rakyat. Butuh sosok kuat, memiliki kapasitas dan mau bekerja keras kala memimpin. Tentu dukungan kebijakan harus serap dan merespon aspirasi rakyat. Surabaya itu ikon Jawa Timur yang kini terus berbenah jadi kota besar untuk semua,” kata Adi Sutarwijono, Ketua DPRD Surabaya. (arf)