JOGJAEKSPRES.COM – Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) mendukung sikap Presiden Prabowo Subianto yang menyatakan tidak akan berlutut dan mengemis terhadap tekanan asing.
Ketua Umum PRIMA Agus Jabo Priyono mengatakan sikap Prabowo sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa bahwa prasyarat membangun Indonesia adil makmur adalah berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan berkepribadian dalam budaya.
“Bung Karno telah menggariskan, prasyarat membangun Indonesia adil makmur, kita harus berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan berkepribadian dalam budaya,” ujar Agus Jabo dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/4/2025).
Wakil Menteri Sosial ini mengungkapkan Prabowo saat ini sedang berjuang mewujudkan Indonesia berdikari adil makmur melalui program-program seperti hilirisasi, program 3 juta rumah, koperasi desa merah putih, sekolah rakyat dan makan bergizi gratis.
“Presiden sedang fokus berjuang mewujudkan Indonesia adil makmur melalui program-program yang berpihak pada rakyat,” paparnya.
Untuk itu, dia mengajak masyarakat untuk mendukung sikap Prabowo yang percaya Indonesia mampu berdiri pada kekuatan sendiri.
“Kita mengajak masyarakat untuk mendukung sikap Presiden itu,” tutupnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo menyatakan Indonesia tidak akan menyerah di tengah kebijakan kenaikan tarif masuk barang oleh Amerika Serikat.
Hal tersebut disampaikannya saat meluncurkan Program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Sumatera Selatan, Rabu (23/4/2025).
Dalam acara peluncuran Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan pada Rabu, 23 April 2025, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan sikap optimistis terhadap masa depan Indonesia.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia tidak akan berlutut, bahkan jika dihadapkan pada tarif resiprokal yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Prabowo menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi semakin kuat, dengan salah satu kekuatan utamanya adalah kemampuan menjadi lumbung pangan dunia. Program Gerina sendiri menjadi salah satu upaya konkret pemerintah untuk memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.
Prabowo menyampaikan bahwa ketahanan pangan adalah fondasi utama bagi kedaulatan bangsa. Dengan memanfaatkan lahan-lahan produktif di seluruh Indonesia dan melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam Gerakan Indonesia Menanam, ia yakin bangsa ini mampu memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri dan bahkan mengekspor ke negara lain.
“Kalau kita bisa swasembada pangan, bahkan jadi eksportir, kita tidak perlu takut pada tekanan negara manapun. Kita berdiri di atas kaki sendiri,” tegasnya di hadapan para petani, pejabat daerah, dan tokoh masyarakat yang hadir dalam acara tersebut.
Ia juga menyoroti pentingnya inovasi di sektor pertanian, termasuk penggunaan teknologi modern, bibit unggul, serta peningkatan kapasitas petani melalui pelatihan berkelanjutan.
Menurutnya, pertanian bukan lagi sektor tertinggal, tapi justru akan menjadi tulang punggung ekonomi nasional ke depan.
“Bangsa yang bisa memberi makan rakyatnya sendiri adalah bangsa yang merdeka,” ujarnya Prabowo.
Selain itu, Prabowo juga menyampaikan bahwa pemerintah akan memberikan dukungan penuh kepada para petani, mulai dari penyediaan benih, pupuk, alat mesin pertanian, hingga akses pembiayaan yang lebih mudah.
Ia menegaskan bahwa kesejahteraan petani adalah prioritas utama dalam membangun sektor pangan yang kuat dan berkelanjutan.
“Petani harus sejahtera. Tidak boleh ada lagi petani yang hidup dalam kesulitan. Negara harus hadir, negara harus membela,” ujarnya dengan nada tegas.
Presiden juga berpesan agar generasi muda tidak lagi meninggalkan sektor pertanian. Ia mendorong lahirnya petani-petani milenial yang melek teknologi, inovatif, dan bangga menjadi bagian dari solusi bangsa.
“Pertanian bukan pekerjaan rendahan. Justru inilah pekerjaan paling mulia, karena dari tangan petani, kehidupan bangsa ini bergulir,” kata Prabowo, yang disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin.
Acara Gerina ditutup dengan simbolisasi penanaman pohon secara serentak oleh Presiden Prabowo, pejabat daerah, dan perwakilan masyarakat, sebagai bentuk komitmen bersama untuk membangun masa depan Indonesia yang hijau, mandiri, dan berdaulat. (*)