JOGJAEKSPRES.COM – Sebagai daerah yang memiliki kekuatan dan keberagaman produk unggulan kerajinan serta potensi budaya, DIY menjadi ikon pada event tahunan INACRAFT 2025. Tahun ini, INACRAFT yang merupakan pameran kerajinan tangan terbesar se-Asia Tenggara ditargetkan mampu menghasilkan transaksi penjualan di angka Rp 100 miliar.
Berlangsung pada 4-9 Februari 2025, ini dibuka pada Rabu (5/02) Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, oleh Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman, dengan didampingi oleh wakil Gubernur DIY Paku Alam X. Total IKM atau Industri Kecil Menengah DIY yang berpartisipasi dalam Pameran Inacraft th 2025 sejumlah 76 IKM baik craft dan fashion.
Sub tema yang diambil adalah The Cosmological Axis of Yogyakarta Living in Harmony, terinspirasi dari Sumbu Filosofi Yogyakarta. Sumbu Filosofi ini ditampilkan dalam bentuk 3 bangunan yaitu Tugu Pal Putih yang diletakkan di Main Gate, Bangunan Keraton Yogyakarta sebagai Paviliun DIY dan Panggung Krapyak di Gate Paviliun.
“Tahun ini iconnya adalah Yogyakarta, yang sama-sama kita tahu memang UMKM di sana luar biasa. Temanya juga istimewa, Sumbu Filosofi yang sudah diakui UNESCO,” ungkap Menteri Maman.
Menteri Maman mengatakan, selain membidik transaksi penjualan sebesar Rp100 miliar, kontrak dagang juga diharapkan menembus angka USD1,5 juta atau sekitar Rp24,5 miliar. Tahun ini target yang diberikan, lebih tinggi dari perolehan hasil transaksi tahun lalu.
“Target ini meningkat dibanding tahun lalu yang berhasil mencapai transaksi sekitar Rp75 miliar. Ini adalah sebuah momentum dan kesempatan yang luar biasa untuk para pengusaha-pengusaha UMKM kita agar bisa tumbuh ke depan,” ungkap Maman.
INACRAFT ke-25 ini diikuti oleh 1.061 peserta. Jumlah tersebut terdiri atas peserta individu sebanyak 729 booth, sementara untuk peserta kementerian/dinas 199 booth, BUMN 25 booth, dan peserta dari luar negeri 19 booth. Menteri Maman mencatat, sekitar 1.100 pelaku UMKM terlibat dalam UMKM yang terlibat di acara Inacraft tahun ini.
“Hal ini menunjukkan bahwa industri atau pun ruang ekosistem kerajinan dengan nilai kearifan lokal di Indonesia telah digemari dan optimis untuk terus bersinar di kancah internasional,” jelas Menteri Maman.
Atas antusias peserta ini, Menteri Maman sangat mengapresiasi, karena menjadi harapan besar bagi perkembangan UMKM. “Acara ini penting untuk membuka lapangan pekerjaan, lapangan peluang-peluang pekerjaan di semua sektor yang terlibat di dalam acara Inacraft ini,” kata Menteri Maman.
INACRAFT 2025 ini juga diharapkan mampu menyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang diharapkan tumbuh 8% oleh Presiden Prabowo. INACRAFT dan kegiatan sejenis, tentu akan membantu meningkatkan dan mendorong target pencapaian ekonomi kita yang kurang lebih sekitar 8 persen.
“Mudah-mudahan dengan adanya forum-forum INACRAFT seperti forum-forum yang seperti Inacraft ini bisa membantu meningkatkan dan mendorong target pencapaian ekonomi kita yang kurang lebih sekitar 8 persen,” harap Menteri Maman.
INACRAFT 2025 yang menjadikan DIY sebagai icon ini, juga menampilkan produk kerajinan unggulan sekaligus mengangkat keindahan dan kekayaan tradisi, seni dan budaya Yogyakarta. Mulai dari Tari dan Musik Karawitan, Trunk Show, dan kesenian lainnya, yang dapat dinikmati pengunjung pada Icon Stage di Selasar Main Lobby. Prosesi kirab 2 gunungan juga ditampilkan. Kirab 2 gunungan oleh Bregodo Kemasyarakatan Jogja ini berisi produk produk kerajinan Jogja dirangkai dengan 2 tarian dan diakhiri oleh pembagian Bancakan 200 nasi gudeg komplit.
Ketua Dekranasda DIY sekaligus istri Wagub DIY, GKBRAA Paku Alam menyampaikan, kebanggaannya atas dipilihnya DIY sebagai ikon INACRAFT 2025. UMKM yang diikutkan pada INACRAFT ini adalah UMKM yang telah terkurasi.
Gusti Putri yang merupakan seorang pembatik ini juga turut memamerkan hasil karyanya berupa batik yang dipakai pada saat Dhaup Ageng Puro Pakualaman. Batik-batik ini bukan satu-satunya karya luar biasa dari DIY, karena menurut Gusti Putri, DIY adalah gudangnya pengrajin berkualitas. Beberapa produk yang memang sudah berkelas ekspor turut dipamerkan pada INACRAFT 2025 ini.
“Kerajinan kita banyak sekali, salah satunya sepatu Kiwa, sepatu kulit yang luar biasa. Sepatu ini dilukis, ditatah juga, dengan sangat indah dan sudah ekspor. Selain itu kita juga ada kerajinan perak dari Kotagede yang memang sudah terkenal akan kualitasnya. Dan juga jangan lupa dengan kuliner yang memang sangat beragam. Itu turut kita tampilkan dan semuanya telah terkurasi,” jelas Gusti Putri.
Gusti Putri menyebut, Ajang INACRAFT ini sangat bagus bagi para pelaku UMKM agar bisa mengembangkan bakat serta memasarkan produk. Seperti diketahui, INACRAFT adalah ajang bertemunya penjual dan pembeli yang berlanjut pada transaksi. Pengunjung yang datang ini juga sangat luar biasa dan sebagian besar adalah bayar.
“Saya harap ajang ini mampu meningkatkan kreativitas dan inovasi dari para pelaku UMKM. juga tentunya bisa meningkatkan penjualan sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat,” tutup Gusti Putri.
Terpisah Konsultan Desain dari DIY, Itock Van Diera yang terlibat dalam pembuatan lay out maupun etalase di booth Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY di anjungan DIY pada INACRAFT mengajak kepada para UMKM bagaimana mengemas tempat pameran mereka sehingga bisa mendukung pertumbuhan ekomomi seperti apa yang disampaikan oleh GKBRAA Paku Alam.
“Disini saja mengajar bagaimana menata pameran itu lebih bagus tidak seperti pameran di pasar, ditata dengan apik, sehingga mengundang orang untuk berkunjung,” katanya.
Karena menurut Itock yang juga sebagai Arsitek Interior, sebuah pameran yang bagus adalah dengan mengusung konsep galeri, seperti yang dihadirkan oleh booth Disperindag DIY pada INACRAFT 2025.
“Karena kalau pameran itu ditata dengan baik, tentunya akan membawa nama baik buat Daerah Istimewa Yogyakarta juga,” katanya. (*)