JOGJAEKSPRES.COM – Jogja Police Watch (JPW) meminta pihak kepolisian Polda DIY untuk lebih gencar melakukan patroli khususnya pada malam hingga dini hari sebagai langkah antisipasi terjadinya aksi tawuran dan kekerasan jalanan atau klitih yang kembali marak terjadi di wilayah hukum Polda DIY beberapa hari terakhir ini.
Permintaan JPW ini menyusul aksi tawuran yang berujung meninggalnya korban jiwa di Seyegan, Sleman, DIY, Minggu (8/9/2024) dini hari dan tawuran disertai dengan aksi klitih didepan pasar Sleman pada hari yang sama.
“Tak jarang aksi tawuran yang disertai dengan aksi klitih ini para pelaku menggunakan senjata tajam atau sajam,” ujar Baharuddin Kamba, Kadiv Humas JPW, Senin (9/9/2024).
“Dengan dilakukan patroli secara rutin tidak angin-anginan dapat meminimalisir aksi tawuran dan klitih terjadi. Karena lebih baik dicegah sebelum kejadikan terjadi baru ada tindakan. Kan masing-masing Polres yang ada di Polda DIY dapat melakukan koordinasi untuk melakukan razia rutin,” tambahnya.
Selain itu, lanjut Kamba, dengan adanya patroli rutin setidaknya dapat mencegah jatuhnya korban luka maupun meninggal dunia.
“Para pelaku tawuran maupun klitih umumnya kan masih remaja dan masih sekolah. Maka perlu pembinaan tidak hanya diamankan oleh pihak kepolisian kemudian dengan mudah dilepaskan lagi dan berbuat ulah lagi. Panggil orangtua dan pihak sekolah diberikan pembinaan jika mengulangi perbuatan yang sama, maka ancaman pidananya lebih tinggi,” katanya.
Kamba juga menilai, peran orangtua sangat dominan dalam mencegah aksi tawuran dan klitih agar kasus serupa tidak terulang kembali dan dapat mencoreng Yogyakarta sebagai Kota Pelajar.
“Para pemimpin didaerah juga harus ambil peran dalam mencegah terjadinya aksi tawuran dan klitih. Jangan hanya diserahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian,” pungkasnya. (*/rls)