JOGJAEKSPRES.COM – Lapas Kelas IIA Yogyakarta menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H pada Senin (23/09/2024) di Wira Raga Center Lapangan Tenis ‘Oemar Seno Adji’.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) DIY, Agung Rektono Seto, beserta jajaran pimpinan tinggi pratama Kanwil Kemenkumham DIY, termasuk Kepala Divisi Pemasyarakatan M Ali Syeh Banna, Kepala Divisi Keimigrasian M Yani Firdaus, Kepala Divisi Administrasi Decky Nurmansyah, dan Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Meidy Firmansyah.
Acara diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Sebelum mauizah, Ustaz Elbaihaqi Arief, yang akrab disapa Gus Baey, mengajak seluruh hadirin untuk bersholawat, diiringi lantunan musik hadrah dari warga binaan yang menambah kekhidmatan suasana.
Acara dilanjutkan dengan mauizah oleh Habib Ja’far Al Jufri, yang lahir di Semarang pada 10 Mei 1995.
Dia adalah putra pertama dari pasangan Habib Muhammad Fauzi bin Umar Al-Jufri dan ibunda Tjatur Handriyani, dengan garis keturunan dari ayah yang bersambung sampai Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam.
Dalam mauizahnya, Habib Ja’far menyampaikan pesan-pesan spiritual mendalam.
“Maulid Nabi ini adalah momentum untuk mengingat kembali keteladanan Rasulullah dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita jadikan akhlak beliau sebagai panduan dalam menjalani hidup,” ungkapnya.
Setelah mauizah, Gus Baey kembali memberikan tausiyah singkat. Ia mengajak seluruh warga binaan dan hadirin untuk terus memperbaiki diri dan introspeksi.
“Momen ini bukan hanya sekadar seremonial, tapi kesempatan bagi kita untuk menata ulang hati dan memperbaiki akhlak. Mari kita jadikan hidup kita lebih bermakna dengan mengutamakan nilai-nilai yang diajarkan oleh Rasulullah SAW,” serunya dengan penuh semangat,” katanya.
Kakanwil Kemenkumham DIY, Agung Rektono Seto, dalam sambutannya menyampaikan beberapa hal penting.
“Acara ini merupakan bentuk dan momentum pelayanan terbaik kita kepada warga binaan. Ini juga menjadi sarana pengabdian sekaligus introspeksi bagi kita semua untuk lebih baik dalam menjalankan tugas,” ujarnya.
Agung Rektono Seto juga memberikan penghargaan kepada para pemenang lomba hadrah dan nasyid yang telah diadakan sebelumnya.
“Penghargaan ini bukan hanya untuk pemenang, tetapi juga untuk memotivasi semua warga binaan agar terus berkarya dan mengembangkan bakat di bidang seni dan agama,” tambahnya.
Kalapas Kelas IIA Yogyakarta, Soleh Joko Sutopo, melaporkan bahwa Lapas Kelas IIA Yogyakarta bekerja sama dengan 37 ustaz dari Kementerian Agama (Kemenag) untuk memberikan pembinaan spiritual kepada 491 warga binaan muslim.
“Kami juga telah mengadakan lomba hadrah dan nasyid pada 11-12 September 2024, di mana para pemenangnya telah ditampilkan di awal acara,” jelas Soleh.
Selain itu, Soleh juga mengumumkan bahwa baru-baru ini, 551 santri di Lapas Yogyakarta telah diwisuda sebagai tahfiz hingga tingkat Iqra.
“Acara ini sebagai bagian dari upaya kami untuk meningkatkan pendidikan dan spiritualitas warga binaan,” tambahnya.
Acara ini semakin meriah dengan penampilan grup hadrah pemenang lomba dan kesenian gamelan oleh warga binaan. Alunan gamelan yang harmonis berpadu dengan shalawat, menciptakan suasana yang menenangkan dan penuh makna.
Acara diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustaz Elbaihaqi Arief, memohon berkah dan kebaikan bagi seluruh hadirin. Dengan acara yang penuh makna ini, diharapkan para warga binaan dapat semakin termotivasi untuk terus memperbaiki diri dan mengikuti program pembinaan, serta siap kembali ke masyarakat sebagai individu yang lebih baik. (*/rls)