JOGJAEKSPRES.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali merilis peringatan dini kekeringan di DIY akibat berkurangnya curah hujan dari keadaan normalnya, dalam jangka waktu yang panjang dengan kurun waktu bulanan, dua bulanan dan seterusnya.
Berdasarkan hasil pemantauan curah hujan per 30 Juni 2023, telah terjadi potensi kekeringan meteorologis di wilayah DIY dengan status Siaga atau telah mengalami HTH >31 hari dan prakiraan curah hujan rendah <20 mm/dasarian dengan peluang terjadi di atas 70%. Adapun wilayah kekeringan dengan status Siaga berada di sejumlah titik di DIY. Di Kabupaten Sleman meliputi Kapanewon Berbah, Depok, Kalasan, Ngemplak, Prambanan, Sleman sementara di Kulonprogo berada di Kapanewon Sentolo. Untuk Kabupaten Bantul, Siaga Kekeringan berada di Kapanewon Banguntapan, Bantul, Dlingo, Imogiri, Kasihan, Piyungan, Pundong dan Sewon sedangkan di Kabupaten Gunungkidul status siaga kekeringan meliputi Kapanewon Karangmojo, Ngawen, Nglipar, Playen dan Ponjong. Kepala Stasiun Klimatologi BMKG DIY, Reni Kraningtyas mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah setempat yang berada dalam wilayah peringatan dini untuk mengantisipasi dampak kekeringan meteorologis. "Untuk mewaspadai sektor pertanian dengan sistem tadah hujan, mewaspadai pengurangan ketersediaan air tanah (kelangkaan air bersih) dan mengantisipasi peningkatan potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan," katanya, Jumat, 30 Juni 2023. Reni menjelaskan soal prakiraan curah hujan dasarian I - III Juli 2023 di wilayah DIY. Pada dasarian I Juli 2023, curah hujan berkisar 0 - 20 mm kategori rendah dengan sifat hujan Bawah Normal - Atas Normal. Adapun pada dasarian II Juli 2023 curah hujan berkisar 0 - 20 mm kategori rendah dengan sifat hujan Bawah Normal - Atas Normal "Untuk dasarian III Juli 2023 curah hujan berkisar 0 - 10 mm kategori rendah dengan sifat hujan umumnya Bawah Normal," katanya. Adapun puncak musim kemarau 2023 di DIY, lanjut Reni, diprakirakan berlangsung antara Juli hingga Agustus 2023 dengan perincian 1 ZOM (12.5%) pada Juli 2023 dan 7 ZOM (87.5%) pada Agustus 2023. Panjang Musim Kemarau 2023 di DIY, bervariasi antara 16 - 20 dasarian dengan perincian 1 ZOM (12.5%) selama 16 dasarian, 1 ZOM (12.5%) selama 17 dasarian, 4 ZOM (50%) selama 18 dasarian, 1 ZOM (12.5%) selama 19 dasarian dan 1 ZOM (12.5%) selama 20 dasarian. Untuk akhir musim kemarau 2023 di DIY, masih kata Reni, diprakirakan berakhir pada Oktober dasarian I meliputi Kabupaten Kulonprogo bagian Utara, Oktober Dasarian II meliputi Gunungkidul bagian tengah dan selatan "Pada Oktober dasarian III meliputi wilayah Kota Jogja, seluruh Kabupaten Sleman dan Bantul, Kabupaten Kulonprogo kecuali Kapanewon Samigaluh dan Kalibawang, Kabupaten Gunungkidul bagian utara," katanya. (*)